Dalam bab ketujuh buku Nexus: A Brief History of Information Networks from the Stone Age to AI, Yuval Noah Harari membahas bagaimana jaringan informasi manusia telah berkembang menjadi sistem yang “selalu aktif.” Bab ini, yang berjudul Relentless: The Network Is Always On, mengeksplorasi bagaimana teknologi modern telah menciptakan jaringan informasi yang tidak pernah berhenti beroperasi, serta dampaknya terhadap kehidupan manusia, masyarakat, dan struktur sosial. Artikel ini merangkum ide utama bab tersebut, termasuk sejarah jaringan yang selalu aktif, konsekuensi sosial, dan tantangan di era digital.

1. Jaringan Informasi: Dari Intermiten ke Selalu Aktif

Harari membuka bab ini dengan membahas sejarah jaringan informasi manusia, yang pada awalnya bersifat terputus-putus. Di masa prasejarah, jaringan informasi terbatas pada interaksi langsung, seperti percakapan tatap muka atau pengiriman pesan fisik yang memakan waktu.

Revolusi teknologi, mulai dari telegraf hingga internet, mengubah jaringan informasi menjadi sistem yang terus-menerus aktif. Saat ini, jaringan informasi digital memungkinkan data untuk mengalir tanpa henti, melampaui batas waktu, ruang, dan zona geografis. Harari mencatat bahwa ini adalah salah satu perubahan terbesar dalam sejarah manusia, menciptakan dunia di mana informasi dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

2. Keuntungan Jaringan yang Selalu Aktif

Jaringan yang terus aktif membawa berbagai manfaat besar bagi manusia dan masyarakat. Harari mengidentifikasi beberapa keuntungan utama, termasuk:

• Akses informasi tanpa batas waktu: Dengan jaringan yang selalu aktif, manusia dapat mencari informasi, berkomunikasi, dan bekerja kapan saja, menciptakan fleksibilitas yang belum pernah ada sebelumnya.

• Efisiensi yang meningkat: Bisnis dan organisasi dapat beroperasi 24/7, memungkinkan pengiriman barang, layanan pelanggan, dan transaksi global untuk berjalan tanpa gangguan.

• Konektivitas global: Jaringan yang selalu aktif memungkinkan kolaborasi dan komunikasi lintas zona waktu, menciptakan dunia yang lebih terhubung.

3. Biaya Sosial dari Jaringan yang Tidak Pernah Mati

Namun, Harari juga mencatat bahwa jaringan yang selalu aktif membawa konsekuensi sosial yang signifikan. Salah satu dampak terbesar adalah tekanan psikologis dan sosial yang muncul akibat ekspektasi untuk selalu “terhubung.”

• Overload informasi: Dengan aliran data yang terus-menerus, manusia sering kali kesulitan memfilter informasi yang relevan, menyebabkan stres dan kelelahan mental.

• Erosi batas kerja dan kehidupan pribadi: Jaringan yang selalu aktif membuat banyak orang merasa harus bekerja atau merespons komunikasi di luar jam kerja, mengganggu keseimbangan kehidupan pribadi.

• Ketergantungan teknologi: Harari menyoroti bahwa manusia semakin bergantung pada jaringan digital untuk menjalankan kehidupan sehari-hari, membuat mereka rentan terhadap gangguan teknologi atau ancaman keamanan siber.

4. Kehidupan dalam Mode “Selalu Aktif”

Harari menggambarkan bagaimana pola hidup manusia telah berubah di bawah pengaruh jaringan yang selalu aktif. Ia mencatat bahwa manusia modern sering kali merasa harus terus merespons pesan, notifikasi, dan email, menciptakan budaya yang tidak pernah beristirahat.

Harari menyebut fenomena ini sebagai “keterjagaan digital” di mana manusia selalu merasa “on-call,” bahkan ketika tidak diperlukan. Hal ini mengubah cara manusia memandang waktu, menciptakan tekanan untuk menjadi produktif setiap saat.

5. Dampak Jaringan yang Selalu Aktif terhadap Struktur Sosial

Jaringan yang selalu aktif juga memengaruhi struktur sosial dan politik. Harari mencatat beberapa dampak utama:

• Perubahan dalam hubungan sosial: Dengan koneksi digital yang konstan, manusia semakin bergantung pada komunikasi virtual, yang dapat mengurangi interaksi tatap muka.

• Kecepatan pengambilan keputusan politik: Dalam dunia yang selalu terhubung, keputusan politik sering kali harus dibuat dengan cepat untuk merespons peristiwa global secara real-time.

• Transparansi dan pengawasan: Jaringan yang aktif memungkinkan pengawasan yang lebih ketat, baik oleh pemerintah maupun perusahaan, menciptakan tantangan terhadap privasi individu.

6. Tantangan di Era Jaringan Selalu Aktif

Harari mengidentifikasi sejumlah tantangan yang harus diatasi untuk hidup di era jaringan yang tidak pernah tidur:

• Mengelola waktu digital: Harari menyoroti pentingnya menetapkan batas waktu penggunaan teknologi untuk mencegah kelelahan digital.

• Mengurangi ketergantungan teknologi: Manusia perlu menemukan cara untuk menjaga keseimbangan antara teknologi dan kebutuhan hidup offline.

• Memastikan keamanan jaringan: Dengan jaringan yang terus aktif, ancaman seperti peretasan, penyebaran informasi palsu, dan pelanggaran data menjadi risiko yang signifikan.

7. Masa Depan Jaringan Selalu Aktif

Harari mengakhiri bab ini dengan membahas masa depan jaringan informasi. Ia memprediksi bahwa jaringan yang selalu aktif akan semakin kompleks dengan kemajuan teknologi seperti Internet of Things (IoT), 5G, dan kecerdasan buatan (AI). Meskipun membawa manfaat besar, teknologi ini juga meningkatkan kebutuhan untuk menciptakan sistem yang lebih aman, etis, dan berkelanjutan.

Harari menekankan bahwa manusia harus belajar hidup berdampingan dengan jaringan yang tidak pernah tidur tanpa kehilangan kendali atas kehidupan mereka sendiri. Ia menyarankan pendekatan yang lebih seimbang, di mana teknologi digunakan untuk mendukung kehidupan manusia, bukan mendominasi mereka.

8. Kesimpulan: Keseimbangan dalam Dunia yang Selalu Terhubung

Bab ini menyoroti bagaimana jaringan yang selalu aktif telah mengubah cara manusia hidup, bekerja, dan berinteraksi. Harari menunjukkan bahwa meskipun jaringan ini membawa banyak manfaat, mereka juga menciptakan tantangan besar yang memengaruhi kesehatan mental, struktur sosial, dan privasi.

Dengan memahami dampak positif dan negatif dari jaringan yang selalu aktif, manusia dapat belajar untuk memanfaatkan teknologi ini dengan cara yang lebih bijaksana. Relentless: The Network Is Always On adalah pengingat akan pentingnya menciptakan keseimbangan dalam dunia yang semakin terhubung, di mana teknologi mendukung kehidupan manusia tanpa mengorbankan kesejahteraan individu dan sosial.

Tinggalkan komentar