Bab kesebelas dari buku Guns, Germs, and Steel karya Jared Diamond, berjudul “Lethal Gift of Livestock”, membahas bagaimana kedekatan manusia dengan hewan ternak menciptakan penyakit menular yang kemudian menjadi wabah mematikan. Diamond menjelaskan bahwa hewan-hewan yang didomestikasi tidak hanya menyediakan makanan, tenaga, dan bahan mentah, tetapi juga menjadi sumber penyakit berbahaya yang memengaruhi sejarah manusia. Artikel ini akan merangkum poin-poin penting dalam bab ini dan menjelaskan bagaimana hubungan antara manusia dan hewan ternak mengubah jalur perkembangan peradaban.
Penyakit Menular dan Hewan Ternak
Diamond memulai bab ini dengan menjelaskan bahwa banyak penyakit menular yang menyerang manusia berasal dari hewan yang didomestikasi. Penyakit seperti cacar, influenza, campak, dan TBC pertama kali berkembang pada hewan sebelum menular ke manusia. Ketika manusia mulai tinggal berdekatan dengan hewan ternak seperti sapi, babi, kambing, dan ayam, penyakit-penyakit ini mulai berpindah dari hewan ke manusia melalui kontak yang erat.
Kedekatan manusia dengan hewan ternak di lingkungan yang padat, seperti peternakan dan pemukiman permanen, menciptakan kondisi ideal bagi virus dan bakteri untuk melompat dari hewan ke manusia. Penyakit-penyakit ini kemudian berkembang menjadi wabah yang sering kali sangat mematikan, terutama karena manusia belum memiliki kekebalan terhadap patogen baru tersebut.
Poin Utama: Banyak penyakit mematikan yang menyerang manusia awalnya berasal dari hewan ternak, yang kemudian menyebar ke manusia melalui kontak dekat di lingkungan padat.
Bagaimana Penyakit Melompat dari Hewan ke Manusia
Diamond menjelaskan bahwa patogen yang melompat dari hewan ke manusia membutuhkan waktu dan adaptasi agar dapat berkembang biak di tubuh manusia. Proses ini, yang disebut zoonosis, terjadi ketika virus atau bakteri dari hewan mengalami mutasi yang memungkinkan mereka menginfeksi manusia. Beberapa contoh penyakit zoonosis yang terkenal adalah cacar (dari sapi), flu (dari babi dan burung), dan campak (dari sapi atau anjing).
Proses penularan ini sangat dipengaruhi oleh frekuensi kontak antara manusia dan hewan ternak. Di masyarakat agraris yang hidup menetap dan memiliki banyak hewan ternak, penyakit zoonosis lebih mudah berkembang. Di sisi lain, masyarakat pemburu-pengumpul yang tidak memiliki banyak hewan domestik atau yang berpindah-pindah cenderung terhindar dari penyakit ini.
Poin Utama: Penyakit zoonosis melompat dari hewan ke manusia melalui mutasi patogen dan kontak dekat antara manusia dan hewan, terutama di masyarakat agraris yang menetap.
Penyakit dan Kekebalan Kolektif
Setelah penyakit menular baru muncul, mereka sering kali menimbulkan wabah besar yang mematikan banyak orang. Namun, setelah beberapa generasi, masyarakat yang terpapar penyakit ini mengembangkan kekebalan kolektif. Kekebalan ini diperoleh baik melalui kekebalan alami (yang diwariskan dari orang tua) maupun melalui kekebalan yang diperoleh setelah seseorang sembuh dari infeksi.
Diamond menjelaskan bahwa di masyarakat dengan paparan penyakit menular yang tinggi, hanya mereka yang memiliki kekebalan alami atau yang selamat dari infeksi yang bertahan hidup. Akibatnya, generasi berikutnya menjadi lebih tahan terhadap penyakit tersebut. Di sisi lain, masyarakat yang tidak memiliki paparan penyakit yang sama, seperti penduduk asli Amerika, sangat rentan ketika mereka pertama kali bersentuhan dengan penyakit dari Eropa.
Poin Utama: Kekebalan kolektif berkembang di masyarakat yang sering terpapar penyakit, yang menyebabkan generasi berikutnya menjadi lebih tahan. Masyarakat tanpa paparan yang sama lebih rentan terhadap wabah baru.
Penyakit Sebagai Senjata Biologis dalam Penaklukan
Diamond menunjukkan bahwa penyakit yang berasal dari hewan ternak memberikan keuntungan tak terduga bagi masyarakat agraris dalam menghadapi masyarakat lain. Ketika bangsa Eropa melakukan penaklukan di benua Amerika, mereka membawa penyakit-penyakit seperti cacar, influenza, dan campak yang menewaskan jutaan penduduk asli Amerika yang belum pernah terpapar penyakit ini dan tidak memiliki kekebalan terhadapnya.
Penyakit-penyakit ini berfungsi sebagai “senjata biologis” yang secara tidak langsung melemahkan perlawanan penduduk asli tanpa perlu pertempuran. Misalnya, wabah cacar menyebar dengan cepat di kalangan masyarakat Aztec dan Inca, menyebabkan kematian massal yang melemahkan kekuatan politik dan militer mereka. Ini memudahkan pasukan kecil bangsa Eropa untuk menaklukkan kerajaan besar di benua Amerika.
Poin Utama: Penyakit menular menjadi senjata biologis tak terduga yang membantu bangsa agraris, seperti Eropa, menaklukkan masyarakat lain yang tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut.
Mengapa Penyakit Lebih Mematikan di Masyarakat Agraris
Diamond menjelaskan bahwa penyakit menular yang berasal dari hewan ternak lebih banyak muncul di masyarakat agraris daripada di masyarakat pemburu-pengumpul karena adanya pemukiman yang padat dan kontak dekat dengan hewan. Di masyarakat agraris, banyak orang tinggal bersama dalam jarak dekat, sehingga penyakit menular lebih mudah menyebar dari satu orang ke orang lain.
Selain itu, kepadatan populasi yang tinggi menciptakan kondisi ideal bagi penyakit untuk menyebar secara cepat. Di masyarakat pemburu-pengumpul, yang cenderung memiliki populasi lebih kecil dan berpindah-pindah, penyakit menular sulit menyebar karena kelompok manusia yang tersebar. Oleh karena itu, masyarakat agraris lebih rentan terhadap wabah besar tetapi pada akhirnya juga lebih mungkin untuk mengembangkan kekebalan kolektif.
Poin Utama: Penyakit menular lebih umum di masyarakat agraris karena adanya kepadatan populasi yang tinggi dan kontak dekat dengan hewan ternak, yang memungkinkan penyebaran penyakit yang lebih cepat.
Dampak Jangka Panjang Penyakit terhadap Peradaban
Bab ini juga menggambarkan dampak jangka panjang penyakit terhadap perkembangan peradaban. Masyarakat yang telah mengembangkan kekebalan terhadap penyakit menular yang mematikan menjadi lebih kuat dalam menghadapi wabah. Penyakit menular yang memusnahkan sebagian besar populasi penduduk asli di Amerika, misalnya, memungkinkan bangsa Eropa untuk menguasai wilayah tersebut tanpa perlawanan yang berarti.
Selain itu, kekebalan terhadap penyakit menular meningkatkan ketahanan masyarakat agraris dalam hal pertumbuhan populasi dan kemampuan bertahan hidup. Mereka yang bertahan dari wabah besar menjadi bagian dari populasi yang lebih kuat dan lebih resisten, yang memungkinkan masyarakat untuk berkembang lebih lanjut dan memperkuat kekuatan politik dan militer mereka.
Poin Utama: Penyakit menular yang berasal dari hewan ternak memengaruhi peradaban dengan menciptakan ketahanan jangka panjang melalui kekebalan kolektif, yang pada akhirnya memberikan keuntungan dalam kekuatan sosial, politik, dan militer.
Kesimpulan
Bab “Lethal Gift of Livestock” dalam Guns, Germs, and Steel menjelaskan bagaimana hewan ternak bukan hanya menyediakan sumber daya, tetapi juga membawa penyakit yang berdampak besar pada sejarah manusia. Jared Diamond menunjukkan bahwa banyak penyakit mematikan yang menyerang manusia awalnya berasal dari hewan domestik dan menyebar ke manusia melalui kontak dekat. Masyarakat agraris yang hidup dalam kepadatan tinggi dan berdekatan dengan hewan ternak lebih rentan terhadap penyakit zoonosis, tetapi mereka juga lebih mungkin mengembangkan kekebalan kolektif terhadap penyakit tersebut.
Penyakit menular yang disebarkan oleh masyarakat agraris, seperti bangsa Eropa, menjadi faktor penting dalam penaklukan terhadap masyarakat lain yang tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit ini, seperti penduduk asli Amerika. Dengan menghubungkan penyebaran penyakit dengan domestikasi hewan, Diamond menunjukkan bahwa wabah penyakit memainkan peran besar dalam membentuk peradaban manusia.
Poin Utama Keseluruhan: Kedekatan manusia dengan hewan ternak menghasilkan penyakit zoonosis yang mematikan. Masyarakat agraris lebih rentan terhadap wabah ini tetapi juga mengembangkan kekebalan kolektif yang memberikan mereka keunggulan dalam hal kekuatan sosial, politik, dan militer, serta membantu mereka dalam penaklukan terhadap masyarakat lain.

Tinggalkan komentar